Minggu, 25 September 2016
Selasa, 20 September 2016
Minggu, 11 September 2016
Senin, 05 September 2016
Karya Kecilku
KETUA RT
Sudah tiga tahun terakhir dikampungku tidak ada
lomba 17 Agustusan. Entah alasan apa, tapi yang pasti sudah tidak ada dana
untuk 17 Agustusan………
Sesekali aku bertanya kepada pak RT…
“Pak RT, kenapa tidak ada lomba?” Tanyaku….
“Hmm…. Ada alasan tertentu yang tidak bisa saya
beritahu kepadamu, Nak!” Jawab pak RT…
Aku sangat penasaran dengan dana atau keuangan dalam
RT. Kenapa bisa tidak ada dana untuk perlombaan ini. Aku selalu memikirkan hal
ini setiap saat di kala aku sedang melamun. Terlintas difikiranku…….
“ Akankah ketua RT dirumah ku korupsi?” Seketika
itupun aku istigfar telah berfitnah dalam fikiranku….
Suatu hari aku disuruh ibuku untuk membeli sayuran
di warung depan rumahku….
Sampai disana sudah banyak ibu-ibu bergerombol, aku
sedikit mendegar percakapan ibu-ibu….
“Gimana sih pak RT tidak becus!”
“Iya, masa untuk perlombaan saja tidak ada dana!”
Aku sedikit ingin bergabung dan menanyakan apa yang
sedang mereka bicarakan. Akan tetapi tidak lama ada seorang ibu-ibu berkata…..
“Pak RT sedang diamankan oleh orang kelurahan!”
“Kenapa memangnya?” Sahut ibu yang lain.
“Iya pak RT diduga memakan uang untuk dana
perlombaan 17an”
Sampai dirumah akupun terus memikirkan hal itu…..
Keesokan harinya
tiba dipagi hari aku ingin berangkat sekolah, sudah banyak polisi
dirumah pak RT dan aku sekilas melihat pak RT diborgol tangannya. Ternyata, pak
RT benar korupsi. Setelah kejadian itu, ketua RT dirumahku adalah ketua RT yang
baru.
Setelah 3 bulan menjabat sebagai ketua RT.
Alhamdulillah, dikampungku untuk 17an tahun ini sudah ada lomba, aku sangat
senang sekali. Banyak anak kecil yang berantusias mengikuti lomba. Dan semenjak
ketua RT dikampungku baru ternyata lingkungan rumahku dan warga kampungku
menjadi tentram sekali dan bahagia, karena sering diadakan acara-acara yang
menyenangkan…………………………….
Aku mulai berfikir bahwa aku tidak ingin seperti pak
RT yang lama. Aku berjanji tidak akan seperti pak RT yang lama. Aku ingin
menjadi pemimpin yang jujur dan tidak seperti pak RT yang lama. Suatu saat
setelah aku mulai beranjak dewasa, aku berbicara dengan ibuku bahwa aku ingin
menjadi seorang ketua RT. Akan tetapi ibuku memarahiku……………
“Menjadi seorang ketua RT itu tidak mudah, lelah,
selalu banyak tugas yang bertubi-tubi, gajinya sedikit. Sudahlah ubah pola
fikirmu itu, Nak!” Ujar ibuku……………..
Aku menjadi bingung, aku sangat ingin menjadi
seorang pemimpin di wilayah rumah. Akan tetapi orang tuaku tidak menyetujui
keinginanku………
“Baiklah, akan aku rubah pola fikirku!” Ujarku
didalam hatiku……………….
Aku tidak akan menjadi ketua RT, akan tetapi aku
ingin ikut aktif di wilayah rumah. Akhirnya, sekarang aku ikut menjadi anggota
karang taruna yang sangat aktif. Aku selalu dipilih menjadi seorang ketua di
setiap ada acara. Aku sangat senang sekali segala mimpiku telah tercapai, walau
tidak sepenuhnya………..
Sampai dirumah aku dipanggil ibuku………….
“Selamat nak!! Kamu berhasil menggapai sebagian dari
mimpimu! Ibu sangat bangga pada kamu,nak!” Kata ibu…..
“Terima kasih banyak ibu, berkat ibu dan usahaku
telah menggapai sebagian keinginanku! Aku sayang ibu!”Aku langsung memeluk
ibuku……….
“Teruskan impianmu,nak! Jangan berhenti bermimpi
yaa!” Ucap ibu sambul melepas pelukan….
“Iya bu, aku akan terus menggapai mimpiku!” Ucapku
sambil memeluk ibu kembali……………….
Langganan:
Postingan (Atom)