Senin, 05 September 2016

Karya Kecilku

KETUA RT
Sudah tiga tahun terakhir dikampungku tidak ada lomba 17 Agustusan. Entah alasan apa, tapi yang pasti sudah tidak ada dana untuk 17 Agustusan………
Sesekali aku bertanya kepada pak RT…
“Pak RT, kenapa tidak ada lomba?” Tanyaku….
“Hmm…. Ada alasan tertentu yang tidak bisa saya beritahu kepadamu, Nak!” Jawab pak RT…
Aku sangat penasaran dengan dana atau keuangan dalam RT. Kenapa bisa tidak ada dana untuk perlombaan ini. Aku selalu memikirkan hal ini setiap saat di kala aku sedang melamun. Terlintas difikiranku…….
“ Akankah ketua RT dirumah ku korupsi?” Seketika itupun aku istigfar telah berfitnah dalam fikiranku….
Suatu hari aku disuruh ibuku untuk membeli sayuran di warung depan rumahku….
Sampai disana sudah banyak ibu-ibu bergerombol, aku sedikit mendegar percakapan ibu-ibu….
“Gimana sih pak RT tidak becus!”
“Iya, masa untuk perlombaan saja tidak ada dana!”
Aku sedikit ingin bergabung dan menanyakan apa yang sedang mereka bicarakan. Akan tetapi tidak lama ada seorang ibu-ibu berkata…..
“Pak RT sedang diamankan oleh orang kelurahan!”
“Kenapa memangnya?” Sahut ibu yang lain.
“Iya pak RT diduga memakan uang untuk dana perlombaan 17an”
Sampai dirumah akupun terus memikirkan hal itu…..
Keesokan harinya  tiba dipagi hari aku ingin berangkat sekolah, sudah banyak polisi dirumah pak RT dan aku sekilas melihat pak RT diborgol tangannya. Ternyata, pak RT benar korupsi. Setelah kejadian itu, ketua RT dirumahku adalah ketua RT yang baru.
Setelah 3 bulan menjabat sebagai ketua RT. Alhamdulillah, dikampungku untuk 17an tahun ini sudah ada lomba, aku sangat senang sekali. Banyak anak kecil yang berantusias mengikuti lomba. Dan semenjak ketua RT dikampungku baru ternyata lingkungan rumahku dan warga kampungku menjadi tentram sekali dan bahagia, karena sering diadakan acara-acara yang menyenangkan…………………………….
Aku mulai berfikir bahwa aku tidak ingin seperti pak RT yang lama. Aku berjanji tidak akan seperti pak RT yang lama. Aku ingin menjadi pemimpin yang jujur dan tidak seperti pak RT yang lama. Suatu saat setelah aku mulai beranjak dewasa, aku berbicara dengan ibuku bahwa aku ingin menjadi seorang ketua RT. Akan tetapi ibuku memarahiku……………
“Menjadi seorang ketua RT itu tidak mudah, lelah, selalu banyak tugas yang bertubi-tubi, gajinya sedikit. Sudahlah ubah pola fikirmu itu, Nak!” Ujar ibuku……………..
Aku menjadi bingung, aku sangat ingin menjadi seorang pemimpin di wilayah rumah. Akan tetapi orang tuaku tidak menyetujui keinginanku………
“Baiklah, akan aku rubah pola fikirku!” Ujarku didalam hatiku……………….
Aku tidak akan menjadi ketua RT, akan tetapi aku ingin ikut aktif di wilayah rumah. Akhirnya, sekarang aku ikut menjadi anggota karang taruna yang sangat aktif. Aku selalu dipilih menjadi seorang ketua di setiap ada acara. Aku sangat senang sekali segala mimpiku telah tercapai, walau tidak sepenuhnya………..
Sampai dirumah aku dipanggil ibuku………….
“Selamat nak!! Kamu berhasil menggapai sebagian dari mimpimu! Ibu sangat bangga pada kamu,nak!” Kata ibu…..
“Terima kasih banyak ibu, berkat ibu dan usahaku telah menggapai sebagian keinginanku! Aku sayang ibu!”Aku langsung memeluk ibuku……….
“Teruskan impianmu,nak! Jangan berhenti bermimpi yaa!” Ucap ibu sambul melepas pelukan….

“Iya bu, aku akan terus menggapai mimpiku!” Ucapku sambil memeluk ibu kembali……………….